Senin, Februari 12, 2024

Kabar Duka, Pedangdut Jebolan KDI Tewas Gantung Diri Di Bandung

Kabar duka datang dari belantika musik dangdut Tanah Air. Leny Murdalisa merupakan finalis Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 4. Biduan asal Kalimantan Selatan itu ditemukan gantung diri di rumahnya di kawasan Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat oleh sang suami pada Senin (12/2/2024) pagi.

Sempat dibawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih, Bandung, namun sayang nyawa wanita kelahiran Pelaihari, 1 April 1986 ini tak tertolong. Ia dinyatakan sudah meninggal kala tiba di rumah sakit.

Kabar tewasnya biduan jebolan KDI ini terungkap saat jasadnya ditemukan dalam posisi tergantung di dalam kamar oleh sang anak dan suami.

Kejadian ini terjadi di rumahnya yang berlokasi di kawasan Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024) pagi.

Leny KDI diduga tewas gantung diri. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo.

Menurut dia, pihaknya telah memeriksa dua saksi kunci yang mengetahui secara detail kronologi kasus dugaan bunuh diri Leny KDI.

Kusworo Wibowo menjelaskan tanda-tanda fisik sudah menunjukan Leny KDI meninggal karena gantung diri.

"Dari lehernya ada bekas jeratan yang merata. Selain itu juga keluar kotoran dari duburnya," ungkap Kombes Kusworo Wibowo saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Kusworo Wibowo mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa saksi ditemukan alasan korban gantung diri karena tekanan keluarga.

Lantas siapakah sebenarnya sosok Leny KDI? Diketahui Leny KDI dikenal sebagai sosok penyanyi dangdut. Saat itu, namanya dielu-elukan warga Kalimantan Selatan. Penampilannya juga tak mengecewakan.

Leny KDI sosok gadis kampung asal Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang berkiprah di Jakarta.

Wanita kelahiran 1 April 1986 ini adalah asli warga Pelaihari, Kalimantan Selatan, anak dari seorang kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Takisung. Darah seni yang mengalir pada dirinya, katanya, berasal dari ayahnya.

Leny KDI disebut mulai bernyanyi sejak usia lima tahun ketika masih di Taman Kanak-kanak nol kecil, secara otodidak. Ia berlatih menyanyi di rumah dengan dibantu oleh sang ayah.

Setiap ada lomba bernyanyi di sekolah, ia selalu ikut. Hal ini berlangsung terus sampai remaja bahkan ikut bergabung di band yang ada di sekolah.

Secara tidak sengaja karena hobi, Leny KDI sering menyumbang lagu pada setiap event tertentu demi bisa menjadikannya terbiasa ditonton orang banyak. Ia pun menjadi percaya diri untuk bernyanyi di atas panggung.

Pada akhirnya karena kebiasaan tadi, pada ajang KDI 3 di tahun 2006 silam, ia pun memberanikan diri mengikutinya. Pada saat itu, ia hanya mampu meraih finalis 50 besar sehingga tidak sampai ke Jakarta. Untuk masuk lima besar di ibu kota, harus masuk dahulu 20 besar tingkat provinsi.

Kegagalan pada audisi KDI 3, tidak membuatnya patah arang.

Pada ajang KDI 4 yang dilaksanakan pada tahun 2007, ia berhasil masuk finalis sebelas besar di Jakarta.

Sebagai anak dari pelosok Kalimantan Selatan, untuk biaya mengikuti berbagai lomba menyanyi hingga mengikuti KDI, Leny KDI mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.

Baju untuk tampil di panggung pun, diusahakan sendiri, bekalnya sebagai alumni Madrasah Aliyah Negeri Pelaihari.

Selepas dari KDI, Leny KDI dikontrak oleh management TV selama dua tahun.

Lalu pindah ke salah satu manajemen yang cukup terkenal di Ibu Kota Jakarta.

Namun, itu kisah beberapa tahun lalu, sebelum kasus narkoba membuatnya kehidupannya berubah drastis.

Namun, Leny sempat masuk penjara setelah ditangkap polisi kasus kepemilikan narkotik dan obat terlarang, Oktober 2017 lalu.

Ketika itu, Leny KDI dituntut enam tahun penjara. Setelah itu, Leny KDI bebas dari penjara pada tahun 2020.

Pada tahun 2021, Leny KDI diketahui menikah dengan seorang pria keturunan Sunda asal Bandung, Jawa Barat. Dan dikaruniai satu orang anak.

Sejak menikah dengan suami, Leny KDI dikabarkan sering cekcok dengan mertua hingga akhirnya memutuskan untuk gantung diri.

Jasad Leny KDI, sempat dibawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih, Bandung untuk keperluan otopsi dan rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Pelaihari, Kalimantan Selatan pada Rabu (14/2/2024) mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar